Emas Berada di Jalur Kenaikan Mingguan Ketujuh karena Shutdown AS Memicu Ketidakpastian Pasar

        Harga Emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut setelah mencapai rekor tertinggi baru pada hari Kamis, dengan penutupan pemerintahan AS (U.S. government shutdown) menambah ketidakpastian lebih lanjut pada prospek makroekonomi. Harga emas berjangka naik 0,4% menjadi $3.882,50 per troy ounce dalam perdagangan awal dan telah naik hampir 2% minggu ini. 'Emas sempat mencapai rekor tertinggi di awal minggu sebelum mereda karena aksi ambil untung (profit-taking), meskipun kenaikannya yang tajam membuatnya secara teknis sudah overbought,' kata Soojin Kim dari MUFG. Penutupan ini menunda rilis data penting pasar tenaga kerja dan inflasi, yang mempersulit pengambilan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Meskipun demikian, pasar terus memperkirakan dua kali lagi pemangkasan suku bunga tahun ini, yang semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-imbal hasil (non-yielding asset).


        Harga Emas Kemungkinan Melampaui $4.000/oz pada Kuartal IV 2025 atau Awal 2026 — 0547 GMT – Terdapat probabilitas 75% emas akan melampaui level $4.000 per ounce pada Kuartal IV 2025 atau awal 2026, demikian disampaikan tim strategi emas dari State Street Investment Management dalam komentarnya. Pendorong utamanya mencakup tren pelemahan Dolar AS, aliran masuk ETF (Exchange-Traded Fund) emas, dan risiko stagflasi, sebut mereka. Faktor-faktor idiosinkratik penting lainnya yang mendukung reli logam mulia ini adalah pembelian oleh bank sentral dan permintaan emas ritel Tiongkok. Meskipun koreksi jual (selloff) sebesar 7%-8% mungkin terjadi pada Kuartal IV, mengingat secara historis aliran masuk ETF emas musiman cenderung lemah pada November atau Desember, penurunan seperti itu pada akhirnya akan dibeli (bought), kata tim tersebut. Harga emas spot sedikit berubah pada $3.856,34/oz.




     Reli bull (penguatan) emas berjangka COMEX sedang mengambil jeda (taking a breather), berdasarkan grafik harian, kata Aiman Kamil Bin Ahmad Shauqi dari RHB Retail Research dalam laporannya. Meskipun tekanan jual baru muncul pada hari Kamis, komoditas ini tetap tertahan di atas simple moving averages (SMA) 20 dan 50 hari, catat analis tersebut. Jeda harga logam mulia saat ini mencerminkan konsolidasi, tetapi struktur yang lebih luas terus menarik momentum kenaikan, kata analis itu. Setelah fase konsolidasi ini, komoditas tersebut dapat melanjutkan tren naiknya menuju $4.000 per ounce, tambah analis tersebut. Harga emas spot naik 0,1% menjadi $3.860,52/oz

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama